- See more at: http://www.exeideas.com/2012/02/all-in-one-seo-pack-plugin-for-blogger.html#sthash.zomQZy6X.dpuf

Pages

Subscribe:

Labels

Selasa, 28 Mei 2013

Penyebab Putus Asa dan Solusi Mengatasinya

Inilah Penyebab Putus Asa dan Solusi Mengatasinya~ Putus asa memang sesuatu yang menyesakkan dada tentunya. Berbagai masalah yang tak kunjung usai, berbagai problematikan memelit terus-menerus serta segudang tekanan dari kanan dan kiri membuat belenggu terus menggunung. Ketika pribadi diterpa berbagai hal ini, jika tidak kuat maka kata PUTUS ASA akan benar-benar datang menghampiri. 


Inilah penyebab putus asa dan solusi mengatasinya untuk anda :

1. Putus asa itu datang karena kita menganggap bahwa kita merupakan orang yang paling pandai. 

Hal inilah yang terkadang kita tidak sadari, kita merasa pandai sendiri, tak butuh orang lain. Sewaktu masalah besar datang, kita malu meminta bantuan orang lain karena kita menganggap diri sudah pandai dahulu jadi memendam masalah itu, lari dari masalah dan tidak berani menghadapi masalah. Akhirnya Putus Asa. 

Solusi mengatasi putus asa ini  : Mulailah menganggap anda biasa-biasa saja, tidak usah menganggap bahwa anda orang yang paling pandai, bersikaplah wajar  dan bergaulah dengan semua orang, anggaplah sama dengan semua orang, tidak usah menonjol dan sok pintar. ( Cobalah membaca ulasan yang satu ini : Hidup Jangan Tertidur ( Life do not Sleep )

2. Putus asa datang karena kita menganggap menjadi orang yang paling sengsara.

Putus asa ini datang juga karena individu menganggap dirinya menjadi orang yang paling sengsara, paling susah dan paling apes. Menyesali setiap malam kesalahan masa lalu, menerawang sendiri, melamun dan tak berani menghadapi realita didepan. Dalam fikiran selalu terbayang bahwa dirinya adalah orang yang paling sengsara.

Solusi mengatasi rasa putus asa ini adalah : Mulailah keluar rumah dan lihatlah sekililing anda, berusahalah berkeliling kota anda, berusahalah berjalan-jalan sore atau pagi hati dan lihatlah. Dijalanan banyak orang yang berusaha, bersusah payah, berkeringat mencari nafkah. Ada yang pemulung, ada yang jualan, ada yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup sedangkan anda menyesali diri dirumah. jadi ayo lihat sekeliling bahwa masih banyak orang yang begitu gigih menerpa hidup namun tidak putus asa seperti anda. 

3. Putus asa datang karena kesalahan memandang persoalan dan masalah yang ada.

Putus asa ini datang karena kita salah memandang persoalan. Persoalan dalam fikiran kita agar tidak ada, masalah jangan ada. Ini salah besar. Masalah yang datang, berbagai persoalan yang ada itu yang akan menguji seseorang apakah dia itu pribadi yang kuat atau lemah. Masalah ini merupakan ujian real dalam hidup. Masalah inilah yang sebenarnya membentuk karakter yang sebenarnya. 

Solusinya : Anggaplah ketika masalah datang, camkan dalam hati. "INI UJIAN BUAT ANDA" untuk menguatkan pribadi anda. Menguatkan mental anda dan menguatkan diri serta jati diri. Camkan pula jika anda lari menghadapi realita, anda sebagai pecundang sejati.


Itulah Penyebab dan Solusi untuk mengatasi Putus Asa. Jadi janganlah anda berputus asa jika menghadapi masalah terutama susah mencari pekerjaan. Jangan takut karena kita Lembaga Penyaluran Tenaga Kerja HUDERS NSC akan membantu anda. Buruan daftar menjadi peserta !!!. Good Luck ...

Senin, 27 Mei 2013

Cara Mendapatkan Kerja Sesuai Bakat, Minat dan Kemampuan

Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi pada angkatan kerjanya. Jadi tidak heran jika banyak sekali orang-orang di sekitar kita yang menganggur atau bekerja dengan gaji atau upah yang sangat kecil yang tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup keluarganya. Banyak juga yang ingin keluar dari pekerjaannya untuk mendapatkan gaji yang lebih besar atau sekedar ingin mencari lingkungan kerja baru yang lebih baik. Saat ini sangat sulit untuk mencari pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan keinginan kita. Justru kita yang dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dunia kerja yang ada.

1. Memahami Potensi Kekuatan Diri Sendiri

Kemampuan terpendam terkadang bisa menjadi penyelamat. Misalnya seseorang yang lulusan akuntansi punya bakat / keahlian menjual sesuatu, maka dia bisa menjadi sales produk suatu perusahaan sebagai langkah awal. Baru setelah kemampuan sebagai salesman teruji, kita mungkin bisa minta pindah atau diperbantukan ke bagian keuangan sambil tetap jadi sales paruh waktu untuk mengasah kemampuan akuntasi kita.

2. Tahu Di Mana Ada Peluang Kerja

Kita bisa tahu ada lowongan pekerjaan dari koran, internet, teman, keluarga, dan lain sebagainya. Ketika ada peluang maka kita bisa mencoba melamar pekerjaan tersebut. Yang pasti kita harus tahu potensi diri kita sendiri terlebih dulu. Kalau kita belum punya pengalaman pekerjaan mungkin kita harus siap bekerja di posisi apapun karena dunia kerja itu berbeda sekali dengan dunia sekolah dan kuliah. Pendidikan bersifat teori
Yang pasti jauh lebih enak kalau pekerjaan yang menghampiri kita daripada kita yang mengejar-ngejar lowongan kerja, karena ketika ditawari kerja oleh saudara atau teman kita bisa bertanya untuk mengetahui seperti apa pekerjaan kita nanti dan bagaimana gaji, tunjangan, bonus, insentif, dan lain-lain. Sedangkan pekerjaan yang kita temukan di media massa mungkin kita tidak akan diberitahu apapun oleh perusahaan.
Jika mampu kenapa tidak menciptakan perusahaan sendiri? Jika kita punya akses modal yang mudah, ada ide usaha yang sangat potensial, keluarga atau teman-teman yang siap sedia membantu, sarana dan prasarana tersedia, mendapat dukungan dan dorongan penuh dari berbagai pihak, dan sebagainya maka tak ada salahnya kita mencoba. Ingat, kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Dengan membuat usaha sendiri otomatis kita telah membuka lapangan kerja minimal untuk diri kita sendiri. Galilah ilmu dari orang-orang yang telah memiliki pengalaman sebagai bekal dalam menjalani bisnis.

3. Mempersiapkan Segala Sesuatu

Mau bekerja pun kita butuh modal. Saat melamar pekerjaan setidaknya kita membuat surat lamaran, cv beserta lampiran-lampirannya mulai dari kartu kuning pencari kerja, pas foto, surat keterangan catatan kepolisian, fotokopi ktp, ijazah, transkrip nilai, kartu keluarga, sim, dan lain-lain. Pada saat panggilan wawancara pun kita butuh pakaian yang baik. Setelah diterima kerja pun kita juga butuh beberapa setel pakaian seragam kerja dan lain sebagainya sampai kita mendapatkan gaji dan tunjangan pertama.
Yang tak kalah penting adalah mempersiapkan mental kita saat wawancara kerja, saat hari-hari pertama di tempat kerja yang baru, saat harus bersosialisasi dengan rekan kerja, saat dimarahi oleh atasan atau staf senior, saat menghadapi konflik atau masalah pekerjaan, dan lain sebagainya. Jika mental kita kuat ditambah dengan sifat perilaku yang baik, maka kemungkinan untuk bertahan bekerja adalah cukup besar. Jika lemah mental maka yang ada di kepala kita hanyalah ingin segera mencari pekerjaan lain atau pindah bagian agar bisa beradaptasi dengan suasana yang baru.

4. Menguasai Trik-Trik Agar Diterima Kerja

Rajinlah mencari informasi dunia kerja melalui membaca buku, majalah, koran, dan sebagainya untuk mengetahui orang yang bagaimana yang dicari perusahaan untuk mengisi posisi yang lowong. Belajarlah menjadi orang yang dicari perusahaan-perusahaan. Pelajari contoh-contoh soal tes potensi akademik, psikotes, tes wawancara kerja, dan lain sebagainya. semua itu suatu saat akan membantu kita dalam mendapatkan pekerjaan.
Dengan trik tersebut kita belajar sandiwara alias berpura-pura menjadi orang lain yang dianggap unggul oleh para pencari kerja. Padahal sebenarnya mungkin kita hanya orang biasa yang malas bekerja. Karena perusahaan-perusahaan itu tidak melihat diri kita secara keseluruhan, maka para pencari kerja pun sah-sah saja jika menciptakan dan menjalankan strategi-strategi khusus untuk sekedar diterima kerja.

Itulah Sedikit Cara/Tips Untuk Mencari Pekerjaan yang sesuai dengan Minat, Bakat, dan Kemampuan kita.
Semoga Berhasil . FIGHTING !!!

Minggu, 26 Mei 2013

Info Pelatihan Personality Development Angkatan VIII




Info Pelatihan Personality Development (HUDERS) angkatan VIII telah diadakan pada hari ini tanggal 27-5-2013 s/d 30-5-2013 pukul. 08.00 - 12.00 Wib di Politeknik NSC Surabaya.

Berikut jadwal pelatihannya


INGIN DISALURKAN & SEGERA DAPATKAN KERJA...???
SEGERA BERGABUNG DENGAN KAMI, HUDERS NSC SURABAYA

Rabu, 22 Mei 2013

Hal-hal yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja





     Bagi yang sudah pernah bekerja, proses tes seleksi dan wawancara kerja di sebuah perusahaan tentu tidaklah mengkhawatirkan. Namun, lain cerita jika panggilan tes seleksi dan wawancara tersebut dialami orang yang benar-benar baru pertama kali mengalaminya. mereka akan senagng bercampur bingung karena tidak punya pengalaman sekalipun untuk menghadapi proses wawancara tersebut.

      Nah, berbekal kenyataan seperti itu, di sini penulis akan membantu para pembaca yang baru pertama kali menghadapi wawancara atau pun membantu mereka yang pernah melakukan wawancara namun, selalu mengalami kegagalan. Berkali-kali mengikuti wawancara, namun belum sekalipun sukses, tentu ada masalah saat Anda melakukan wawancara tersebut.

      Ya, masalah yang seringkali dialami saat melakukan wawancara kerja ada bermacam-macam. masalah tersebut biasanya datang dari sikap atau ego yang ada di dalam diri. Sebenarnya masalah tersebut bisa diminimalisir jika sebelum melakukan wawancara Anda mengetahui beberapa sumber masalah tadi.Apa saja sumber masalah yang sering dialami saat melakukan wawancara? Artikel ini akan menjawabnya untuk Anda.

      Ketika menghadapi wawancara kerja, seseorang, terutama yang belum berpengalaman, akan dilanda perasaan yang tidak karuan. Deg-gegan, tidak percaya diri, gugup, dan lain-lain. Namun, tak jarang pula orang yang terlalu percaya diri. Wawancara kerja adalah salah satu ajang pengenalan dan promosi diri Anda pada perusahaan.

      Melalui wawancara, perusahaan akan menilai kemampuan Anda. Apakah Anda layak menjadi karyawan perusahaan tersebut atau tidak. Oleh sebab itu, berhati-hatilah menyiapkan jawaban dan sikap saat wawancara kerja. Jangan sampai kesalahan kecil Anda mengurangi aspek penilaian perusahaan.

Hal yang Harus Dihindari Saat Wawancara

    Karena merasa gugup atau bahkan terlalu percaya diri, seseorang akan melakukan hal-hal tidak perlu yang justru akan menjadi masalah dan mendapatkan nilai negatif dari pewawancara. Ada beberapa hal yang sering mendatangkan masalah yang harus Anda hindari saat melakukan wawancara kerja. Nah, berikut ini adalah 10 hal yang tidak boleh dilakukan saat wawancara kerja.

1. Saat Wawancara Kerja - Jangan Terlalu Percaya Diri

Percaya diri memang boleh. Tapi ingat, ini baru tahap wawancara. Jadi, Anda jangan terlalu percaya diri akan diterima sehingga mengabaikan persyaratan yang harus dipenuhi. Apalagi, jika Anda merasa diperlakukan spesial karena memiliki kenalan orang dalam. Sikap terlalu pede tersebut dapat mendatangkan hal-hal yang tidak baik.

Pewawancara biasanya merupakan TIM dari HRD, tim ini merupakan tim yang dipersiapkan perusahaan untuk menyaring calon karyawannya. Biasanya, tim HRD adalah tim yang diisi oleh orang-orang lulusan psikologi atau hukum. Mereka sangat faham menilai psikologi seseorang walau hanya dilihat dari sikap dan cara Anda melakukan dan menjawab pertanyaan yang diajukan saat wawancara.

2. Saat Wawancara Kerja - Jangan Terlalu Pesimis

Terlalu percaya diri saja yang kesannya positif harus Anda hindari, apalagi sikap pesimis. Bagaimana mungkin pewawancara akan merekomendasikan Anda kepada pihak perusahaan jika selama wawancara Anda hanya menunjukan sikap pesimis.

Ya, Anda jangan terlalu pesimis saat menghadapi wawancara kerja. Tunjukkanlah bahwa Anda masih memiliki harapan dan kemampuan untuk mewujudkan sesuatu, termasuk dalam urusan pekerjaan. Sikap pesimis hanya akan mempercepat Anda menuju kegagalan. Ingat, perusahaan tidak akan tertarik pada orang-orang pesimis.

3. Saat Wawancara Kerja - Jangan Banyak Bertanya

Malu bertanya, sesat di jalan. Peribahasa itu memang benar. Namun, terlalu banyak bertanya juga tidak baik. Apalagi, pertanyaan-pertanyaan sensitif dan bersifat menyinggung. Misalnya, tentang keuangan perusahaan atau prospek perusahaan. Carilah informasi mengenai perusahaan dari internet, mantan karyawan, atau sumber lain, sebelum melakukan wawancara.

Bagi Anda yang baru pertama melakukan wawancara atau yang belum pernah wawancara sama sekali, saat selesai melakukan wawancara biasanya pewawancara akan memberikan kesempatan kepada Anda untuk menanyakan hal-hal yang mungkin masih belum jelas. Manfaatkanlah kesempatan tersebut untuk menanyakan seputar pekerjaan saja, tak lebih. 

4. Saat Wawancara Kerja - Jangan Tidak Bertanya Sama Sekali

Mengajukan banyak pertanyaan adalah salah satu sumber masalah yang menyebabkan Anda gagal dalam proses wawancara. Pun dengan tidak mengajukan pertanyaan sama sekali. Serba salah memang. Namun, itulah yang biasa terjadi selama proses wawancara. Ya, tidak mengajukan pertanyaan sama sekali tidak baik karena proses wawancara akan berlangsung biasa-biasa atau tidak mengesankan.

Hal yang harus Anda lakukan, sebelum menghadap pewawancara, sebaiknya Anda menyiapkan sekitar 3-5 pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar, bukan tentang perusahaan, terlebih yang menyangkut finansial perusahaan. Jika itu Anda lakukan, maka bersiaplah untuk terdepak dari perusahaan tersebut.

5. Saat Wawancara Kerja - Jangan Mematok Harapan Irasional

Bagi orang yang baru lulus, ego untuk mendapatkan gaji yang tinggi memang selalu ada saat wawancara. Misal, karena merasa dirinya adalah seorang sarjana, maka dia akan meminta gaji yang selangit. Jangan sesekali Anda menyatakan patokan gaji atau fasilitas tertentu pada perusahaan tanpa mengukur kelayakan dan kemampuan diri.

Ingat, saat pertama kali melamar ke sebuah perusahaan, Anda adalah orang baru, orang yang belum punya pengalaman. Kalau pun sudah berpengalaman, sebaiknya Anda mencari tahu kebijakan perusahaan yang dilamar. Jika Anda diminta menyebutkan angka, berikanlah interval atau kisaran yang sesuai, misalnya 1-3. Jika tidak diminta, jangan sebutkan gaji yang Anda inginkan.

6. Saat Wawancara Kerja - Jangan Mengeluarkan Pernyataan yang Melemahkan Posisi Tawar

Kecenderungan seseorang saat wawancara kerja adalah menjawab pertanyaan dengan berandai-andai atau pernyataan negatif. Misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mau, saya  bisa tetapi…, mungkin saya…, dan pernyataan lain yang sejenis. Gunakan pernyataan yang memperkuat posisi tawar sebagai cara untuk memperlihatkan kesiapan dan kesanggupan Anda.

Untuk setiap pertanyaan yang diajukan pewawancara terkait kesanggupan dan kesiapan Anda dalam bekerja, usahakan untuk selalu menjawabnya dengan positif. Misal saya sanggup, saya siap, saya bersedia, dan jawaban sejenis. 

7. Saat Wawancara Kerja - Jangan Berpakaian atau Mengenakan Aksesoris Berlebihan

Saat hendak melakukan wawancara, sesuaikanlah pakaian atau aksesoris yang dikenakan dengan posisi pekerjaan yang dilamar. Jangan memakai sesuatu yang memang tidak sesuai karena perusahaan tidak menyenangi karyawan yang memiliki gaya hidup terlalu royal. Pun dengan calon karyawan yang seakan tidak memiliki gaya hidup. jadi, usahakanlah agar Anda tampil sederhana, namun masih sesuai dengan perusahaan. Tampil Rapi adalah sebuah kewajiban.

8. Saat Wawancara Kerja - Jangan Menceritakan Masalah Pribadi

Ingat, wawancara kerja adalah ajang promosi kemampuan Anda pada perusahaan. Wawancara kerja bukan ajang curhat. Apalagi, mengharapkan simpati atau menjual masalah pribadi Anda agar diterima kerja. Perusahaan tidak menyukai orang cengeng. Mereka butuh tenaga kerja tangguh dan kompeten.

9. Saat Wawancara Kerja - Jangan Menceritakan Kejelekan Perusahaan Lama

Persiapkan jawaban yang netral sebelum melakukan wawancara kerja agar jawaban Anda tidak melenceng ketika ditanya alasan keluar dari pekerjaan lama. Siapkan jawaban yang tidak menimbulkan pertanyaan baru.

10. Saat Wawancara Kerja - Jangan Berlaku dan Berucap yang Tidak Dewasa

Anda sedang berada dalam tahap pengujian. Jadi, jangan menunjukkan sikap yang tidak patut dan tidak serius. Misalnya, cengengesan saat menjawab pertanyaan atau menanyakan hal-hal kecil yang tidak perlu ditanyakan.





Itulah 10 hal yang harus dihindari ketika Anda menghadapi wawancara kerja.
Semoga berhasil!

Selasa, 14 Mei 2013

Cara Menumbuhkan Etos Kerja


 
1. Menumbuhkan sikap optimis :
- Mengembangkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2. Jadilah diri anda sendiri :
- Lepaskan impian
- Raihlah cita-cita yang anda harapkan
3. Keberanian untuk memulai :
- Jangan buang waktu dengan bermimpi
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses
4. Kerja dan waktu :
- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
- Jangan cepat merasa puas
5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya beristirahat
6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)

Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk Meningkatkan Etos Kerja :
1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji dalam bekerja).
5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.(Siregar, 2000, p.24)
at 7:46 PM

Kamis, 09 Mei 2013

Etos Kerja : Definisi, Fungsi dan Cara Menumbuhkan Etos Kerja



Definisi Etos Kerja
Menurut Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang dewasa ini menjadi negara maju, dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi pada dasarnya dimulai dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk berhasil. Maka tidak dapat diabaikan etos kerja merupakan bagian yang patut menjadi perhatian dalam keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan terkenal telah membuktikan bahwa etos kerja yang militan menjadi salah satu dampak keberhasilan perusahaannya. Etos kerja seseorang erat kaitannya dengan kepribadian, perilaku, dan karakternya. Setiap orang memiliki internal being yang merumuskan siapa dia. Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau reaksi terhadap tuntutan external. Respon internal being terhadap tuntutan external dunia kerja menetapkan etos kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)

Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8).

Menurut Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip masing-masing individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil keputusan .

Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution).
Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi.

Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas (Sinamo, 2003,2).

Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin dengan baik. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
a. Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
b. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja.
c. Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
d. Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.
e. Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.

Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A. Tabrani Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:
(a) pendorang timbulnya perbuatan
(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.





Smoga Bermanfaat

Senin, 06 Mei 2013

Walk In Interview Porta Resto Grand City



Pada tanggal 3 Mei 2013 telah diadakan Walk In Interview di Politeknik NSC dari Porta Resto Grand City. Hasil dari interview tersebut tersaring 2 orang yang memenuhi kualifikasi bergabung dengan Porta Resto atas nama Dimas & Arif, mulai bekerja tanggal 4 Mei 2013.

Bagi yang ingin di salurkan kerja melalui HUDERS NSC dapat segera menghubungi kontak person Bu Endah : 085230150599 atau dapatkan informasi di politeknik NSC (031-5310333)

Masih banyak peluang dan lowongan kerja untuk anda...
AYO SEGERA BERGABUNG BERSAMA KAMI

Kamis, 02 Mei 2013

Pertanyaan Yang Sering Diajukan Saat Interview Kerja


     

      Sebelum berangkat untuk wawancara kerja di satu perusahaan, sangat penting bagi Anda untuk membuat daftar pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan pewawancara, dan mempersiapkan jawabannya. Mempersiapkan jawaban yang baik akan membantu Anda untuk tidak panik, menjawab dengan baik, dan meningkatkan kepercayaan diri Anda.

Berikut ini ada 10 pertanyaan wawancara yang paling sering ditanyakan untuk mencari kelemahan pencari kerja :


  1. Mari kita mulai dengan menceritakan tentang siapa Anda?
  2. Mengapa Anda meninggalkan—atau mengapa Anda berencana meninggalkan—pekerjaan terakhir Anda?
  3. Mengapa Anda ingin bekerja di sini?
  4. Apa tujuan yang hendak Anda capai?
  5. Apa keunggulan yang Anda miliki?
  6. Apa kelemahan terbesar Anda?
  7. Kapankah Anda pernah merasa paling termotivasi?
  8. Bagaimanakah Anda akan memberikan gambaran tentang kepribadian Anda?
  9. Apakah Anda pernah dipecat?
  10. Mengapa begitu lama baru Anda menemukan sebuah pekerjaan?
  11. Pengalaman apa yang Anda miliki sehingga Anda memenuhi syarat untuk menempaposisi ini?
  12. Bagaimanakah atasan Anda yang sekarang atau mantan atasan Anda akan memberikan gambaran tentang kinerja Anda?
  13. Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?
  14. Menurut Anda apakah kualitas kunci bagi seorang support person (pribadi pendukung)?
  15. Anda siap untuk menambah beban tanggung jawab?
  16. Dengan cara bagaimana pekerjaan Anda yang sekarang ini atau pekerjaan Anda yang lalu membuat diri?
  17. Apa yang paling Anda nilai pada diri seorang rekan dalam satu tim?
  18. Bagi Anda hal apakah yang terpenting dalam suatu pekerjaan/perusahaan?
  19. Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk senantiasa dapat mengikuti perkembangan mutakhir tentang industri dan teknologi yang sedang tren?
  20. Apakah Anda yakin bahwa diri Anda overqualified (melampaui persyaratan yang diperlukan) untuk posisi ini?
  21. Jika saya bertanya kepada teman-teman sekerja Anda tentang tiga hal positif pada diri Anda, apa yang akan kira-kira mereka katakan?
  22. Mengapa kami harus menerima Anda?
  23. Jika saya hanya ingat satu hal saja tentang diri Anda, maka apakah itu?
  24. Berapa gaji yang Anda minta?
  25. Apakah Anda punya pertanyaan?
  26. Ceritakan kepada saya proyek terbesar yang pernah Anda kerjakan mulai dari awal hingga akhir
  27. Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus mengatasi hambatan-hambatan untuk menyelesaikan pekerjaan?
  28. Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda tidak sependapat atau mengalami konfrontasi dengan seorang atasan atau teman kerja?
  29. Apakah masalah paling sulit yang pernah Anda tangani? Bagaimana cara Anda mengatasinya?
  30. Apakah pelatihan atau kursus paling sulit yang pernah Anda ikuti?

Persiapan yang baik akan membawa hasil yang baik pula. Pastikan Anda sudah memiliki jawaban yang baik, menuliskannya, dan berlatih sendiri ataupun dengan teman Anda sebelum berangkat menuju lokasi wawancara kerja.




Smoga Bermanfaat,
Salam NSC "Yes We Can!!"